Sarapan pagi Nasi Kuning di hostel sambil googling kira-kira tempat wisata apa yang berada dekat di pusat kota dan tak jauh dari penginapan. Karena kepagian sampai di hostel, jadi harus nunggu dulu sampai jam 8 pagi daripada kena charge.
Dari beberapa referensi yang saya dapatkan, Kampung Wisata Jodipan adalah yang paling tepat untuk dikunjungi. Lokasinya tidak jauh dari Stasiun Kota Malang. Berhubung saya masih harus mengurus tiket cancel karena perubahan jadwal kepulangan. Jadi, waktunya sangat pas setelah dari Stasiun Kota Malang, langsung menuju ke Kampung Wisata Jodipan.
Kampung Wisata Jodipan menjadi trending topik destinasi baru di kota Malang. Kampung Wisata pertama di kota Malang resmi dibuka 4 September 2016, sukses menggaet para wisatawan yang penasaran dengan keunikan dari kampung ini. Memang kalau dilihat dari referensi di google, tempat ini memiliki spot-spot menarik untuk selfie dan instagramable. Hmmm, saya pribadi cukup penasaran juga, terutama ide di balik terciptanya Kampung Wisata Jodipan.
Pagi hari, selesai urusan tiket dari Stasiun Kota Malang. Saya segera bergegas menuju lokasi Kampung Jodipan. Kalau dilihat dari google maps, jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 750 meter dari stasiun. Kira-kira butuh waktu 10 menit berjalan kaki. Rute yang dilalui juga cukup mudah.
Dari pintu masuk utama Stasiun Kota Malang, ambil sebelah kiri jalan (tidak menyeberang)-arah lurus melewati rumah makan, beberapa pertokoan spare part motor hingga pertigaan dan menyeberang ke gapura Kampung Jodipan. Ya, kira-kira seperti itulah gambaran rutenya 🤗. Jika mau naik becak juga bisa. Kalau naik ojek online juga tanggung karena jaraknya cukup dekat dari stasiun.
Setelah membayar tiket masuk, terlihat beberapa pengunjung yang mulai mengambil foto selfie dengan latar warna-warni bangunan rumah yang dapat terlihat dari salah satu spot berfoto.
Menelusuri kampung pertama, pengunjung akan melewati rumah-rumah yang saling berhadapan di gang-gang yang sempit dan meliuk-liuk. Pengunjung juga dapat menjumpai sekelompok ibu-ibu yang sedang membuat kerajinan rumahan. Tiap rumah dikawasan ini di cat dengan warna yang beraneka ragam dan tiap gang di hias dengan pernak pernik yang sangat menarik. Seperti deretan payung warna warni yang menggantung, deretan hiasan bunga yang menggantung.
Kawasan wisata Jodipan memiliki dua kampung wisata yang dibelah oleh Sungai Brantas. Untuk menyeberang ke Kampung sebelah, pengunjung dapat menyeberang menggunakan jembatan penyeberangan yang juga cukup unik. Karena jembatan penyeberangan ini berlantaikan kaca tebal. Dari jembatan ini, pengunjung dapat mengambil foto dengan leluasa keindahan warna-warni bangunan rumah di Kampung Jodipan.
Memasuki kampung sebelah, pengunjung wajib membeli tiket masuk seharga Rp 3.000,-.. Tadinya saya kira cukup satu tiket masuk di awal. Namun, dari ibu yang menjadi petugas tiket di kampung sebelah, mengatakan bahwa beda pengelolaan-nya. Dan ya mungkin memang benar, karena dari kampung sebelah, saya diberikan sticker sebagai souvenir.
Kampung ke-2 sedikit berbeda. Gang-gang antar rumah lebih lebar. dan pencahayaan matahari lebih baik ketimbang di kampung yang pertama. Meskipun tidak banyak rumah dengan dinding gambar 3D. Namun, di kampung ini cukup bersih dan beberapa rumah dikreasikan dengan unik, seperti rumah yang menghias dindingnya dengan anyaman bambu dengan tambahan aksen perangkat dapur yang terbuat dari bambu seperti tampah, bakul nasi. Salah satu yang menarik dari kampung ke-2 yaitu adanya foto-foto gambar para pahlawan yang terpampang di sepanjang tangga menuju pintu keluar Kampung Jodipan.
Wahaha baca ini jadi keingat film yowes ben. Salah satu sudut Kota Malang yang ciamik dan sangat layak untuk jadi wisata lokal andalan bagi warga sekitar..
ReplyDeleteRumah yang dihias anyaman dan banyak pernak pernik alat dapur itu mirip sekali dengan rumah adat di Kampung Naga, Tasikmalaya Jawa Barat. Cuma pastinya ini rumah bata sih ya
ReplyDeleteDuh..saya jadi pengen main ke Jodipan juga nih.. pasti bisa dapat banyak foto cantik sbg oleh2 hehe..
ReplyDeleteMenarik ya. Pasti penduduk situ jarang bad mood. Keluar rumah disambut warna cerah ceria terus
ReplyDeleteIni yg jadi lokasi syuting yowis ben bukan ya? Saya tertarik nih berkunjung kesana. Makasi ulasannya kak.
ReplyDeletePernah liat liputannya soal Kampung Jodipan atau Tridi ini, cerah banget ya. Saya sendiri punya hobi susur gang di kawasan kampung kota, biasanya buat hunting foto sekaligus gali cerita dari warga di sana, meski biasanya bukan khusus di kampung wisata.
ReplyDeleteNgeliat ini dari 2019, emang udah dua tahun ga bisa ngelakuin itu lagi, jadi kangen. Semoga Kampung Wisata Jodipan ini bisa sustain lagi.
Ini kampung yang jadi lokasi syuting Yowis Ben juga gak sih? Sekilas liat filmnya juga dia ada di perkampungan yang warna-warni gt Kak. Pengen deh jalan2 ke Malang, semoga kesampaian setelah pandemi berakhir huhu. Oiya, cuaca di sana dingin gak Kak?
ReplyDeleteAku amazed ternyata ini tugas mahasiswa yang bekerjasama dengan program CSR brand cat. Super kreatif dan inovatif bahkan menciptakan peluang pekerjaan tersendiri ;) semoga suatu saat bisa jalan2 ke sana. Murah juga ya 3000x2 aja bisa foto2 di sana hehe
ReplyDeletePengen main ke sini gegara liat film yowes Ben. Sekarang makin dipameein ama kamu mbaaa gemesnya semoga ada rejeki bisa ke sini aamiin
ReplyDeleteKeren banget ini kampung Jodipan. Tempatnya estetik, warna warni dan bisa buat refreshing. Makin kangen jalan-jalan nih.
ReplyDeleteKayaknya ini dulu eprnah masuk vlognya Ria SW deh. Bagus ya warna-warni, dan banyak mural kecenya. Duh, maaf nih kak, aku mau komen agak panjang tp ketutup iklan jadi gimana gitu, hehe
ReplyDeleteKampung Jodipan ini memang terkenal banget ya. Warna warni nya cantik. Ternyata bs jalan kaki to dari stasiun. Cukup dekat juga. Dan tiket masuk nya murah banget ya
ReplyDeleteCepatlah New Normal ... aku pengen liburan ke sini. Huhuhuhu. aku ngiler banget sama spot-spotnya kakak. Tiketnya murah banget juga. huhuhu
ReplyDelete