Setelah menyesuaikan waktu perjalanan dengan jadwal libur kami. Saya bersama sahabat saya, Ms. Neni berencana untuk melakukan backpacking kembali. Tempat yang kami tuju masih dekat yaitu Malaysia dan Singapura. Perjalanan selama empat hari, kami mengunjungi Malaysia 2 hari 2 malam, dan Singapore 2 hari 1 malam. Ada banyak cerita menarik yang dapat dibagikan, termasuk juga beberapa tips bagi yang ingin berjalan-jalan hemat,tapi ngga ketinggalan untuk berkeliling tempat-tempat menarik di negara tujuan.
- Tiket Penerbangan Pulang-Pergi
Nuny & Neni |
Untuk penerbangan kali ini saya menggunakan jasa penerbangan Air Asia dan JetStar. Seperti diketahui Air Asia adalah pesawat asal Malaysia, dengan memanfaatkan tiket promo-nya, lumayan bisa mengurangi budget travel. Meskipun kami harus berangkat 3 bulan sesudahnya dari sejak diberlakukannya tiket promo :). Untuk penerbangan Air Asia dengan rute Jakarta - Kuala lumpur (tiket Rp 279ribu include tax airport) dan Kuala lumpur - Singapura (tiket RM 75 atau sekitar Rp 217.500 include tax airport). Sedangkan Singapore - Jakarta, saya menggunakan Jet Star (tiket Rp 640ribu include tax airport). Total biaya yang dikeluarkan untuk tiket pulang pergi semuanya sekitar Rp 1.136.500,- . Untuk pemesanan tiket dilakukan via online baik menggunakan credit card atau debit card pada bank yang sudah di tunjuk. Dan akan dikirim konfirmasi tiket melalui email,dan tiket dapat di print.
- Hari Pertama (KLIA Airport - Swiss Inn Kuala Lumpur - Petailing Street)
Penerbangan kami pertama adalah ke Kuala Lumpur - Malaysia. Berangkat Jumat pagi sekitar jam 8.30 AM. Perjalanan sekitar 2 jam menuju Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Keluar dari airport sekitar jam 10.45 AM. Untuk menuju pusat kota, kami menggunakan Star Shuttle Bus dengan harga tiket RM 8/seat dari Platfrom 3. Jarak tempuh ke pusat kota sekitar 1,5 jam. Hmmmm, lumayan jauh. Hampir sama kalau dari Bandara Cengkareng ke Pasar Minggu dengan Bus Damri 😊
Swiss Inn |
After lunch, kami melanjutkan lagi mencari tempat penginapan. Waktu itu kami booking Travel Hub Guesthouse. Benar saja, tempatnya jauh dan jalannya berliku pula. Sayang, kami harus membatalkan penginapan, karena tempatnya yang menurut kami kurang nyaman, baik fasilitas ataupun privasi, sangat berbeda dari website-nya. Pertama kali datang, yang menyambut kami adalah lelaki bule berbadan tinggi besar, kemudian penginapannya naik satu lantai, yang menginap kebanyakan para bule lelaki. Jadi kami memutuskan untuk membatalkan saja, dan mencari penginapan yang lain.
Di daerah Chinatown banyak sekali penginapan murah, dengan rate untuk double/twin room hanya RM 50 (share bathroom,no breakfast). Kebanyakan penginapan disini berbentuk ruko, bertingkat dan untuk ke penginapannya, kita harus naik 1 lantai baik dengan tangga atau lift, dan banyak juga penginapan yang sepi pengunjung, seperti yang saya sudah survey. Searching 2-3 kali penginapan, dan tidak ada yang cocok, hari juga sudah sore sekitar jam 5. Akhirnya kami memilih menginap di hotel berbintang untuk hari pertama. Dan esok harinya baru mencari penginapan yang lain. Untuk pertama, kami menginap di Swiss Inn, dengan rate double room sekitar RM 170/night (full AC, television, bathroom, refrigator, hairdryer plus breakfast) . Alhamdulillah, sahabat saya sangat baik sekali, saya hanya cukup membayar RM 50, dan selebihnya dia yang bayar. Kebetulan memang Neni lagi capek berat sama kerjaan kantor, dan ingin istirahat yang nyenyak. Ya sudahlah, kami menginap di hotel :)
Setelah bersih-bersih diri dan istirahat sebentar. Sekitar jam 7.30 PM kami jalan-jalan ke pasar malam di Petaling Street. Oya, karena perbedaan waktu, di sini siang hari lebih panjang dari waktu malam-nya. Jadi,jangan heran kalau keluar diatas jam 7 PM masih terang benderang :). Alhamdulillah, jarak ke Petaling Street cukup dekat, jadi kami hanya tinggal berjalan kaki saja sekitar 5-10 menit. Tapi sebelumnya, kami mencari lagi penginapan baru untuk esok hari, karena kami di Swiss Inn hanya satu hari, dan lumayan untuk budget nginap-nya cukup besar jauh dari perkiraan budget travel yang direncanakan.
Petaling Street |
Petaling Street adalah tempat yang terbaik untuk mencari barang-barang bermerk yang palsu (counterfeit) seperti tas, sepatu dan jam tangan. Disini juga tempat yang tepat untuk mencari makanan chinese food. Masih ada banyak barang-barang lain yang bisa anda temukan di sini mulai dari mutiara, kaos, mainan dan asesoris-asesoris lainnya.
Little India |
Hari pertama memang sangat melelahkan buat kami berdua, apalagi teman saya Neni yang semalaman harus berkutat lagi dengan notebook dan tugas kantor-nya yang harus segera dikirim via email. Meskipun di hotel ada fasilitas WI-FI, ternyata ada hal penting yang tidak boleh terlupakan, yaitu tempat colokan kabel tiga lobang :). Karena inilah yang membuat Neni kesulitan untuk men-charge notebook-nya, karena umumnya kabel yang digunakan menggunakan colokan 2 lobang. Meskipun dipinjamkan dari hotel jika diminta, tapi memang ada baiknya jenis colokan 3 lobang bisa dimasukkan dalam daftar packing :)
- Hari Kedua (Petronas Twin Tower - Batu Caves - KL Aquaria - Petaling Street)
Petronas Twin Tower |
Sebelum bersiap untuk berangkat. Alhamdulillah, di hotel disediakan breakfast yang makanannya enak banget =), dan susu kedelai serta orange juice yang segeerrrrr :). Yang paling mengesankan adalah teman makan pagi kami. Disini kami berkenalan dengan Misses dari Switzerland, usianya sekitar 50 tahun, beliau sedang tour travel bersama suaminya dari bulan Januari - April ke kota besar di Asia. Beliau sempat memberikan alamat rumahnya dan nomor telepon, kalau suatu saat nanti kami berkunjung ke Switzerland. Sayang, kami tidak sempat mengambil foto sebagai kenangan,karena beliau sudah buru-buru untuk melanjutkan travel bersama rombongan. Nama dan alamat sama Neni yang simpan, jadi tidak bisa dicantumkan disini namanya :(
Jam 9 pagi,kami lanjut ke Petronas Twin Tower dengan menggunakan taxi. Disini harga taxi cukup murah. Untuk pergi pulang dari Petronas dengan taxi hanya sekitar RM 6-8, dengan tempuh sekitar 30 menit. Ini adalah cara yang efektif untuk ke Petronas. Dan sudah di duga, kami tidak kedapatan tiket skybridge :'(, antrian panjang dan jam antri sudah tutup dari jam 9 pagi, karena tiket yang diberikan terbatas dan gratis. Jadi jika ingin mendapatkan tiketnya, usahakan datang lebih pagi. Hmmmm,gigit jari deh -__-". Akhirnya, bersenang-senanglah mangambil foto di pelataran gedung Twin Tower.
Sebagai salah satu gedung tertinggi di dunia. Petronas Twin Tower berlantai 88 dengan struktur gedung kembar tertinggi, dan berdiri 452 meter. Keajaiban Twin Tower ini terletak di jantung kota Kuala Lumpur, yang digunakan sebagai gedung perkantoran, konferensi, taman dengan luas 50 hektar dan komple perbelanjaan kelas atas. Pada lantai ke-41 dan ke-42 (175 diatas permukaan tanah) disambung dengan Sky Bridge double-decker sepanjang 58 meter.
>>Baca yuk: Mengurus Visa China Ternyata Hanya 4 Hari!
Setelah berfoto ria kemudian jalan-jalan di sekitar Suria KLCC Mall. Seperti biasa cemilan yang wajib dibeli apalagi kalau bukan coklat :). Untuk membeli coklat sebagai buah tangan, bisa mampir ke gerai coklat "Coco Boutique" di Suaria KLCC. Variasi coklatnya memang lumayan banyak. Cocoa Boutique (butik kakao) adalah tempat untuk menikmati semua coklat yang benar-benar unik dan asli Malaysia. Durian coklat adalah jenis coklat yang paling banyak di cari dan adalah coklat andalan buitk coklat ini karena cita rasanya yang unik. Selain buat coklat, Anda juga bisa mendapatkan produk favorit lokal lainnya seperti tiramisu coklat, Espresso Coffee Dark Chocolate, Green Tea Chocolate, Sugar Free Milk Chocolate hingga Tongkat Ali Chocolate. Yang paling terkenal di sini adalah Coklat isi Duren, Ini harus dicoba !
Ada satu lagi tempat yang bisa dikunjungi di Suria KLCC yaitu Aquria Kuala Lumpur. Tadinya kami ingin mengunjungi tempat ini, tapi karena waktu yang mepet, dan harus segera balik ke hotel untuk check out.
Ada satu lagi tempat yang bisa dikunjungi di Suria KLCC yaitu Aquria Kuala Lumpur. Tadinya kami ingin mengunjungi tempat ini, tapi karena waktu yang mepet, dan harus segera balik ke hotel untuk check out.
Dragon Inn Premium Hotel |
Lord Murugan (at Batu Caves) |
Terletak sekitar 11 kilometer di utara Kuala Lumpur. Batu Caves adalah bukit kapur yang terdiri dari tiga gua besar dan sejumlah yang lebih kecil. Tempat ini paling sering dikunjungi wisatawan Kuala Lumpur. Dan dianggap sebagai tempat suci bagi umat Hindu di Malaysia.
Cathedral Cave atau gua utama adalah gua terbesar dan paling populer di Batu Caves. Di dalamnya terdapat beberapa rumah kuil Hindu 100 meter dibawah dengan tinggi langit-langit yang melengkung. Di kaki Batu Hill ada dua candi yaitu The Art
Gallery Cave dan Museum Cave yang terdiri dari patung-patung Hindu dan lukisan. Untuk melihat keindahan dari kuil-kuil di dalam gua utama ,dapat kita lalui dengan menaiki anak tangga. Bagi yang mau mencoba andrenalin di ketinggian, sebanyak 272 anak tangga siap untuk di daki yang akan membawa ke Gua Batu utama :). Dan hasilnya, huuff cukup melelahkan dan bikin berkeringat :(. Foto di sebelah kanan, adalah pintu masuk dari gua utama. Didalamnya terdapat kuil-kuil kecil dibawah 100 meter, dan ruangan ini diterangi oleh cahaya siang dari beberapa lubang di langi-langit gua. Kuil-kuil tersebut terletak di sekitar pinggiran gua, dan patung-patungnya seperti alami menyatu langsung dari batu gua. Tak jauh dengan menaiki beberapa anak tangga, perjalanan akhir dari gua, akan dapat melihat langit cerah, tepat di atas kita berdiri.
Untuk menuju Batu caves, kami menggunakan bus yaitu Bus Nr 70 dan 349 yang berangkat dari Lebuh Pudu (di China Town) setiap 30 menit, setiap hari dari jam 7 AM - 9 PM. Harga tiket RM 2,5 Perjalanan sekitar 1 jam.
Sekitar jam setengah 4 sore, kami balik ke Chinatown dengan jalur bus yang sama. Dan berlanjut ke Aquaria KLCC menggunakan jalur MRT. Sesampainya di Suria KLCC, karena kami belum sempet makan siang, jadi kami makan sore dulu di The Coffe & Spice ^_^. Sebelumnya, yang membuat kami tertarik adalah buy 3 get 1 untuk makanan camilannya =).
Dan memang snack camilan yang mereka sajikan sama dengan camilan tradisional Indonesia. Seperti kue bugis, kue lapis/pepe, kue ketan, hanya saja ditampilkan lebih rapih, karena sudah ditempatkan perbungkus. Soal rasa tidak jauh berbeda, sebaliknya tetap lebih enak dan khas buatan Indonesia.
Menu yang kami pesan adalah Nasi Beriyani with Chicken (RM 11.90), Assam Laksa (RM 10.90), White Coffe (RM 5.30) dan Teh Tarik (RM 4.80). Menurut saya, menu yang kami pesan sesuai dengan harganya. Review kami, Assam Laksanya super jumbo, ukuran mangkok yang cukup besar, rasanya asem manis bumbu kuahnya seperti kari sangat segar, selain campuran mie terdapat juga potongan daging ikan didalamnya, sluurrppp yummy tambah berkeringat dengan white coffee-nya yang juga rasanya enak dan pas coffeenya :). Untuk Nasi Beriyani juga sangat mengenyangkan, selain nasinya yang memang berlemak tapi juga karena penghias nasinya yang terdiri dari ayam rendang, telur rebus, salad, kerupuk udang, dan sayuran berbumbu pedas. Nasi Beriyani with Chicken rasanya full of spices di setiap masakannya.
Cara ke tempat ini : Melalui terowongan yang menghubungkan stasiun ke Suria KLCC. Hanya berjalan lurus. Restoran dapat dengan mudah terlihat di kanan.
Sekitar jam setengah 4 sore, kami balik ke Chinatown dengan jalur bus yang sama. Dan berlanjut ke Aquaria KLCC menggunakan jalur MRT. Sesampainya di Suria KLCC, karena kami belum sempet makan siang, jadi kami makan sore dulu di The Coffe & Spice ^_^. Sebelumnya, yang membuat kami tertarik adalah buy 3 get 1 untuk makanan camilannya =).
Dan memang snack camilan yang mereka sajikan sama dengan camilan tradisional Indonesia. Seperti kue bugis, kue lapis/pepe, kue ketan, hanya saja ditampilkan lebih rapih, karena sudah ditempatkan perbungkus. Soal rasa tidak jauh berbeda, sebaliknya tetap lebih enak dan khas buatan Indonesia.
The Coffee & Spice |
Menu yang kami pesan adalah Nasi Beriyani with Chicken (RM 11.90), Assam Laksa (RM 10.90), White Coffe (RM 5.30) dan Teh Tarik (RM 4.80). Menurut saya, menu yang kami pesan sesuai dengan harganya. Review kami, Assam Laksanya super jumbo, ukuran mangkok yang cukup besar, rasanya asem manis bumbu kuahnya seperti kari sangat segar, selain campuran mie terdapat juga potongan daging ikan didalamnya, sluurrppp yummy tambah berkeringat dengan white coffee-nya yang juga rasanya enak dan pas coffeenya :). Untuk Nasi Beriyani juga sangat mengenyangkan, selain nasinya yang memang berlemak tapi juga karena penghias nasinya yang terdiri dari ayam rendang, telur rebus, salad, kerupuk udang, dan sayuran berbumbu pedas. Nasi Beriyani with Chicken rasanya full of spices di setiap masakannya.
Cara ke tempat ini : Melalui terowongan yang menghubungkan stasiun ke Suria KLCC. Hanya berjalan lurus. Restoran dapat dengan mudah terlihat di kanan.
Berjalan waktu: 1 menit
Alamat: C65, Concourse Floor, Suria KLCC
Operasi jam: 10:00-9:00 (terbuka setiap hari)
Untuk RM11.90 sulit untuk menemukan makanan murah seperti ini terutama di pusat perbelanjaan seperti Suria KLCC. Jika berjalan-jalan dengan teman atau keluarga, The Coffee & Spice adalah tempat yang menyenangkan untuk hang out untuk beberapa hot coffe local dan makanan Malaysia dengan kualitas yang bagus.
Selesai makan sore di The Coffee & Spice, kami menuju KL Aquaria. Cukup sulit memang menemukan tempat ini karena berada di basement. Untuk mudahnya, ketika berada di pusat perbelanjaan Suria KLCC, ambil eskalator ke basement KLCC Suria. Kemudian berbalik dan berjalan sekitar 25 meter dan akan terlihat tanda "Aquaria KL" di langit-langit. Belok ke kanan dan mengikuti terowongan panjang pejalan kaki sampai berada di parkir bawah tanah. Kemudian menyeberang parkiran mobil dan akan terlihat gerai makanan. Berjalan sekitar 25 meter ke kanan. Bingung ya @_@
Untuk tiket masuk KL Aquaria dibedakan menjadi tiket untuk Malaysia dan Non-Malaysia yaitu
- Dewasa Malaysia RM 28, - Anak-anak Malaysia RM 22, - Dewasa Non-Malaysia RM 38, - Anak-anak Non-Malaysia RM 26, - Senior Citizens usia 60 dan diatas 60 RM 18. Untuk anak-anak harus didampingi dengan orang dewasa. Penjualan tiket sampai jam 7 malam. Jam buka KL Aquaria adalah dari jam 11 AM - 8 PM.
KL Aquaria sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Underwater Singapore. Dengan space yang sebenarnya tidak terlalu luas, namun di kemas dengan simpel dan menarik. Tempat ini sebetulnya tidak semuanya di huni oleh binatang yang hidup di air, tapi disini ada beberapa binatang darat seperti ular, jenis serangga, ataupun binatang pengerat. Memasuki area,ini yang pertama terlihat adalah sebuah ikan lele raksasa didalam sebuah aquarium yang besar. Selain itu, diperbolehkan juga untuk menyentuh bayi dari ikan hiu pari namun dengan bantuan dari petugas. Terdapat juga terumbu karang cantik multi-berwarna buatan tangan. Salah satu yang menarik di tempat ini adalah sebuah aquarium yang berbentuk silinder tinggi, didalamnya ada sebuah batang pohon,dan kumpulan ikan yang bergerak berputar mengelilingi batang pohon,seperti foto saya ini :). Di KL Aquaria juga terdapat terowongan dimana dapat menyaksikan berbagai jenis ikan yang berenang diatas terowongan melengkung sepanjang 90 meter, mungkin sekitar 15 menit untuk mengitarinya. Keluar dari area, akan dapat ditemui tempat penjualan pernak pernik KL Aquaria yang beraneka macam, dan bisa dijadikan souvenir juga :)
Jelang malam hari, kami berdua melewatkan waktu sore di taman Suria KLCC. Taman Suria KLCC berada di luar mall ditengah perkotaan dengan atraksi air mancurnya, dan merupakan tempat romantis serta pemandangan yang bagus dari gedung Twin Tower. Taman ini cukup luas dan unik. Fitur yang mencolok dari taman ini adalah Symphony Danau yang terdiri dari dua air mancur yang terletak di pelataran luar Suria KLCC. Banyak sekali orang-orang yang berduduk santai disini ataupun hanya sekedar mengambil view dari atraksi air mancur dan pemandangan sekitarnya. Malam hari di sini begitu ramai dan dipenuhi cahaya lampu dari berbagai sudut tempat.
Sebelum pulang, kami berdua mampir sebentar ke Mall KLCC, karena kebetulan melewati pintu masuk mall dan langsung tertuju dengan pusat stand tas. Di sini nih teman saya Neni hunting tas barunya :), hampir satu jam cari yang cucok =). Karena pas kebetulan lagi banyak big sale, bermerk dan beragam. Soal harga, kalau dirupiahkan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan di Jakarta, hanya sama memang kualitasnya di sini lebih bagus.
Habis hunting tas, langsung lanjut pulang naik taxi. Tadinya kami mau coba naik bus, tapi ternyata agak sulit juga, meskipun sudah tanya jurusan bus-nya, tetap saja bingung nunggunya dimana =D . Sampai dipenginapan sudah jam 8 malam. Istirahat, mandi dan sholat, jam 9 PM jalan-jalan lagi ke Petaling Street. Sekedar untuk lihat-lihat dan membeli beberapa souvenir untuk keluarga. Oya, karena di Petaling Street banyak juga yang menjual tas-tas bermerk black market. Kami coba untuk menawar harga. Ternyata harga yang ditawarkan si penjual sangat mahal sekali. Untuk satu buah tas tangan wanita harganya bisa RM 200 (atau seharga Rp 600ribuan), padahal modelnya juga biasa. Kami tawar untuk setengah harga juga ngga dikasih. Saran saya, kalau mau membeli barang-barang bermerk seperti tas ataupun jam tangan, lebih baik beli di Mall aja, karena harga-nya sudah sesuai dengan kualitas barangnya, bahkan bisa lebih murah dari pasar malam :). Jam 11 PM, balik dari pasar malam Petaling Street, karena jam 11 malam, banyak penjual yang sudah menutup daganngannya, paling yang masih ramai seperti tempat-tempat makan, dan jalanan juga sudah mulai sepi.
Karena besok kami harus check out jam 5 pagi, alhamdulillah security di penginapan kami menawarkan jasa taxi untuk ke star shuttle station hanya saja tarifnya sedikit lebih mahal sekitar RM 15. Oya, sebelumnya kami juga ditawari oleh salah satu receptionis di penginapan, jika mau berkeliling menggunakan taxi ke tempat-tempat wisata, harganya sekitar RM 240 satu hari. Tapi kami tolak, karena sayang aja kemahalan dan tidak bisa berlama-lama di tempat wisata =D.
Ngga berasa tidur hanya beberapa jam, eh sudah jam 4 pagi, alhamdulilah dari semalam kami sudah packing barang, jadi hanya bersiap-siap diri aja. Jam 5 taxi sudah menunggu, kami check out menuju star shuttle station, karena penerbangan kami jam 7.20 AM. Jalanan menuju statiun bus sangat sepi, masih seperti malam hari. Kalau di Jakarta, jam 5 subuh sudah ada aktivitas warga, lain halnya dengan di sini. Waktu kami tanya jam berapa waktu subuhnya, kata si supir taxi, waktu sholat subuh sekitar jam 6 pagi, ternyata masih lama :).
Perjalanan ke stasiun bus sekitar 30 menit, karena memang jaraknya masih dekat. Alhamdulillah, bus tujuan kami belum berangkat, jadi kami tidak harus menunggu lama lagi. Kami menggunakan jasa Aerobus KL Sentral - LCCT dengan tiket RM 8/seat.
Oya, berbagi pengalaman nonton tv lokal Malaysia Sambil leyeh-leyeh, kami nonton siaran TV Malaysia. Pencet-pencet pindah saluran berulang kali, haduh siarannya kurang menarik apalagi untuk televisi lokalnya, kayak TVRI Jakarta 10 tahun yang lalu, garing banget. Apalagi sinetronnya. Percaya nggak, lagu D'masiv dijadikan sontrek sinetron di Malaysia, hanya saja penyanyinya beda, suaranya aja yang agak mirip. Ada juga sinetron Indonesia yang diputar di televisi lokal Malaysia . Sinetron yang sudah lama banget di Indonesia zamannya Krisna Mukti sama Desi Ratnasari,disana baru diputar. Kalaupun ada TV Channel, film-nya juga lawas-lawas, film kartunnya juga ngga up to date, iklannya kebanyakan tentang kosmetik :-D. Paling yang agak menarik nonton siaran yang dari China :).
Alamat: C65, Concourse Floor, Suria KLCC
Operasi jam: 10:00-9:00 (terbuka setiap hari)
Untuk RM11.90 sulit untuk menemukan makanan murah seperti ini terutama di pusat perbelanjaan seperti Suria KLCC. Jika berjalan-jalan dengan teman atau keluarga, The Coffee & Spice adalah tempat yang menyenangkan untuk hang out untuk beberapa hot coffe local dan makanan Malaysia dengan kualitas yang bagus.
KL Aquaria |
Untuk tiket masuk KL Aquaria dibedakan menjadi tiket untuk Malaysia dan Non-Malaysia yaitu
- Dewasa Malaysia RM 28, - Anak-anak Malaysia RM 22, - Dewasa Non-Malaysia RM 38, - Anak-anak Non-Malaysia RM 26, - Senior Citizens usia 60 dan diatas 60 RM 18. Untuk anak-anak harus didampingi dengan orang dewasa. Penjualan tiket sampai jam 7 malam. Jam buka KL Aquaria adalah dari jam 11 AM - 8 PM.
KL Aquaria sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Underwater Singapore. Dengan space yang sebenarnya tidak terlalu luas, namun di kemas dengan simpel dan menarik. Tempat ini sebetulnya tidak semuanya di huni oleh binatang yang hidup di air, tapi disini ada beberapa binatang darat seperti ular, jenis serangga, ataupun binatang pengerat. Memasuki area,ini yang pertama terlihat adalah sebuah ikan lele raksasa didalam sebuah aquarium yang besar. Selain itu, diperbolehkan juga untuk menyentuh bayi dari ikan hiu pari namun dengan bantuan dari petugas. Terdapat juga terumbu karang cantik multi-berwarna buatan tangan. Salah satu yang menarik di tempat ini adalah sebuah aquarium yang berbentuk silinder tinggi, didalamnya ada sebuah batang pohon,dan kumpulan ikan yang bergerak berputar mengelilingi batang pohon,seperti foto saya ini :). Di KL Aquaria juga terdapat terowongan dimana dapat menyaksikan berbagai jenis ikan yang berenang diatas terowongan melengkung sepanjang 90 meter, mungkin sekitar 15 menit untuk mengitarinya. Keluar dari area, akan dapat ditemui tempat penjualan pernak pernik KL Aquaria yang beraneka macam, dan bisa dijadikan souvenir juga :)
Jelang malam hari, kami berdua melewatkan waktu sore di taman Suria KLCC. Taman Suria KLCC berada di luar mall ditengah perkotaan dengan atraksi air mancurnya, dan merupakan tempat romantis serta pemandangan yang bagus dari gedung Twin Tower. Taman ini cukup luas dan unik. Fitur yang mencolok dari taman ini adalah Symphony Danau yang terdiri dari dua air mancur yang terletak di pelataran luar Suria KLCC. Banyak sekali orang-orang yang berduduk santai disini ataupun hanya sekedar mengambil view dari atraksi air mancur dan pemandangan sekitarnya. Malam hari di sini begitu ramai dan dipenuhi cahaya lampu dari berbagai sudut tempat.
Sebelum pulang, kami berdua mampir sebentar ke Mall KLCC, karena kebetulan melewati pintu masuk mall dan langsung tertuju dengan pusat stand tas. Di sini nih teman saya Neni hunting tas barunya :), hampir satu jam cari yang cucok =). Karena pas kebetulan lagi banyak big sale, bermerk dan beragam. Soal harga, kalau dirupiahkan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan di Jakarta, hanya sama memang kualitasnya di sini lebih bagus.
Habis hunting tas, langsung lanjut pulang naik taxi. Tadinya kami mau coba naik bus, tapi ternyata agak sulit juga, meskipun sudah tanya jurusan bus-nya, tetap saja bingung nunggunya dimana =D . Sampai dipenginapan sudah jam 8 malam. Istirahat, mandi dan sholat, jam 9 PM jalan-jalan lagi ke Petaling Street. Sekedar untuk lihat-lihat dan membeli beberapa souvenir untuk keluarga. Oya, karena di Petaling Street banyak juga yang menjual tas-tas bermerk black market. Kami coba untuk menawar harga. Ternyata harga yang ditawarkan si penjual sangat mahal sekali. Untuk satu buah tas tangan wanita harganya bisa RM 200 (atau seharga Rp 600ribuan), padahal modelnya juga biasa. Kami tawar untuk setengah harga juga ngga dikasih. Saran saya, kalau mau membeli barang-barang bermerk seperti tas ataupun jam tangan, lebih baik beli di Mall aja, karena harga-nya sudah sesuai dengan kualitas barangnya, bahkan bisa lebih murah dari pasar malam :). Jam 11 PM, balik dari pasar malam Petaling Street, karena jam 11 malam, banyak penjual yang sudah menutup daganngannya, paling yang masih ramai seperti tempat-tempat makan, dan jalanan juga sudah mulai sepi.
Karena besok kami harus check out jam 5 pagi, alhamdulillah security di penginapan kami menawarkan jasa taxi untuk ke star shuttle station hanya saja tarifnya sedikit lebih mahal sekitar RM 15. Oya, sebelumnya kami juga ditawari oleh salah satu receptionis di penginapan, jika mau berkeliling menggunakan taxi ke tempat-tempat wisata, harganya sekitar RM 240 satu hari. Tapi kami tolak, karena sayang aja kemahalan dan tidak bisa berlama-lama di tempat wisata =D.
Ngga berasa tidur hanya beberapa jam, eh sudah jam 4 pagi, alhamdulilah dari semalam kami sudah packing barang, jadi hanya bersiap-siap diri aja. Jam 5 taxi sudah menunggu, kami check out menuju star shuttle station, karena penerbangan kami jam 7.20 AM. Jalanan menuju statiun bus sangat sepi, masih seperti malam hari. Kalau di Jakarta, jam 5 subuh sudah ada aktivitas warga, lain halnya dengan di sini. Waktu kami tanya jam berapa waktu subuhnya, kata si supir taxi, waktu sholat subuh sekitar jam 6 pagi, ternyata masih lama :).
Perjalanan ke stasiun bus sekitar 30 menit, karena memang jaraknya masih dekat. Alhamdulillah, bus tujuan kami belum berangkat, jadi kami tidak harus menunggu lama lagi. Kami menggunakan jasa Aerobus KL Sentral - LCCT dengan tiket RM 8/seat.
Oya, berbagi pengalaman nonton tv lokal Malaysia Sambil leyeh-leyeh, kami nonton siaran TV Malaysia. Pencet-pencet pindah saluran berulang kali, haduh siarannya kurang menarik apalagi untuk televisi lokalnya, kayak TVRI Jakarta 10 tahun yang lalu, garing banget. Apalagi sinetronnya. Percaya nggak, lagu D'masiv dijadikan sontrek sinetron di Malaysia, hanya saja penyanyinya beda, suaranya aja yang agak mirip. Ada juga sinetron Indonesia yang diputar di televisi lokal Malaysia . Sinetron yang sudah lama banget di Indonesia zamannya Krisna Mukti sama Desi Ratnasari,disana baru diputar. Kalaupun ada TV Channel, film-nya juga lawas-lawas, film kartunnya juga ngga up to date, iklannya kebanyakan tentang kosmetik :-D. Paling yang agak menarik nonton siaran yang dari China :).
To be continued Backpacker KL & Singore Part 2
Comments
Post a Comment