Cerita sebelumnya di Part-1
- Hari Ketiga (KLIA Airport - Changi Airport - Backpackers Inn Chinatown - Food Repulic - Sentosa Island - Little India)
Alhamdulillah sampai di KLIA Airport tepat waktu, terbang jam 7.20 AM dan tiba di Changi Airport jam 8.15 AM. Kami langsung menuju ke penginapan di daerah Chinatown dengan menggunakan jalur MRT karena lebih cepat dan mudah. Perjalanan sekitar 45 menit, karena memang MRT yang dilalui harus berganti-ganti jalur, naik turun eskalator belum lagi jalan untuk keluar dari stasiun yang lumayan bikin pegel juga =D
Backpackers Inn Chinatown |
Penginapan kami kali ini berada di daerah Chinatown. Kami menginap satu malam di Backpackers Inn Chinatown. Hostel ini terletak di Jalan Masjid (Mosque Street) hanya 5 menit saja berjalan kaki dari stasiun MRT Chinatown. Keluar dari stasiun Chinatown sudah langsung bertemu dengan pasar yang banyak menjajakan pernak-pernik khas China. Selain itu disepanjang Jalan Masjid ini terdapat bangunan-bangunan seperti ruko (rumah toko) yang masih dijaga kelestariannya yang khas bergaya Chinese. Chinatown adalah tempat wisata yang harus dikunjungi untuk melihat sejarah dari Singapura. Bisa di cek di site ini kalau berminat http://www.backpackersinn.com.sg/
Kami berdua sampai dipenginapan sekitar jam 11.30 siang. Tadinya kami agak ragu juga untuk menginap ditempat ini,karena plang penginapannya menjadi satu dengan bar. Memang sih pas saya cek di website, dipenginapan kami menyediakan juga untuk bar & karaoke. Ngga lama kami pencet bel, keluarlah seorang wanita muda agak kurus, berperawakan cantik dan berkulit bersih, tapi sepertinya bukan orang china, karena beda banget dari perawakan wajahnya apalagi matanya sepertinya orang Thailand :D (sok tau banget). Dia mengatakan bahwa kami baru bisa check in kamar nanti jam 3 sore sesuai dengan peraturannya kami hanya bisa menitipkan barang bawaan sampai nanti jam check in. Karena ruangan kamar penginapan terletak jeda 1 ruko dari bar. Jadi kami harus menitipkan barang bawaan sementara di dalam bar.
Dan inilah pertama kalinya saya masuk ke dalam bar, benar-benar bar =) yang bau minuman berakhoholnya sangat keras, rak yang penuh dengan berbagai macam minuman akhohol, ditambah lagi suasana tempat yang gelap dan lembab karena perabotannya banyak terbuat dari kayu. Padahal tidak jauh dari penginapan ya hanya beberapa meter saja, ada sebuah masjid, yang bernama Jamae (Chulia) Mosque. berada tepat disebelah Jalan Masjid (Mosque Street). Memang ketika adzan tidak terlalu keras terdengar, warga muslim disini adalah minoritas. Waktu saya mengunjungi masjid ini, sebenarnya tidak terlalu besar, fasilitas kamar mandi dan tempat berwudhunya sangat bersih. Kebetulan pas saya lagi singgah, banyak anak kecil keturunan India yang sedang belajar agama. Hmmm,yang membuat saya senang adalah melihat wajah-wajah kecil itu memakai kerudung, bersyukur karena mereka adalah saudara muslim saya, meskipun kami berbeda warna :).
Dan inilah pertama kalinya saya masuk ke dalam bar, benar-benar bar =) yang bau minuman berakhoholnya sangat keras, rak yang penuh dengan berbagai macam minuman akhohol, ditambah lagi suasana tempat yang gelap dan lembab karena perabotannya banyak terbuat dari kayu. Padahal tidak jauh dari penginapan ya hanya beberapa meter saja, ada sebuah masjid, yang bernama Jamae (Chulia) Mosque. berada tepat disebelah Jalan Masjid (Mosque Street). Memang ketika adzan tidak terlalu keras terdengar, warga muslim disini adalah minoritas. Waktu saya mengunjungi masjid ini, sebenarnya tidak terlalu besar, fasilitas kamar mandi dan tempat berwudhunya sangat bersih. Kebetulan pas saya lagi singgah, banyak anak kecil keturunan India yang sedang belajar agama. Hmmm,yang membuat saya senang adalah melihat wajah-wajah kecil itu memakai kerudung, bersyukur karena mereka adalah saudara muslim saya, meskipun kami berbeda warna :).
Sedangkan tidak jauh dari Masjid Jamae (Chulia) terdapat kuil tempat peribadatan orang India. Kuil ini bernama Sir Marriaman Temple. Kuil ini juga tidak terlalu besar, kebetulan pas saya melewati kuil ini sedang ada acara, jadi tidak bisa mengambil gambarnya dengan baik.
Memang menarik, apalagi di daerah tempat saya menginap. Dimana terdapat 3 budaya kepercayaan yaitu china,hindu/budha dan muslim, berada dalam satu tempat yang saling berdekatan. Namun saya melihatnya begitu toleransi, ketika yang non muslim datang singgah ke masjid hanya untuk sekedar mengetahui dan mengambil gambar, pun tidak ada larangan. Meskipun disini dihuni oleh kebanyakan komunitas China, namun keberadaan komunitas minoritas lainnya ditempat ini semakin mewarnai keberagaman.
Karena masih jam 12 siang, dan baru bisa kembali ke penginapan setelah jam 3 sore, jadi kami berjalan-jalan dulu ke Vivo City sekalian makan siang di Food Republic Vivo City, karena di Food Republic makanannya lumayan murah terjangkau, banyak macamnya dan enak pula :) , saya bayar sekitar S$ 5.70 untuk nasi dengan 3 lauk, minum beda lagi belinya karena sudah ada yang menjajakan keliling khusus minuman.
Setelah makan siang, kami menjajal permainan di Sentosa Island ;-) . Untuk masuk kedalam Sentosa Island bisa melalui Vivo City Mall. Sesampai di stasiun Sentosa Express, kita bisa memilih untuk membeli paket paket wisata terlebih dahulu atau langsung membeli tiket kereta saja. Untuk membeli tiket kereta saja, cukup menggunakan mesin tiket yang ada di samping. Harga tiket sentosa express atau disebut juga dengan sentosa pass sebesar $3. Dan biasanya tidak mengantri seperti pada pembelian tiket paket wisata. Setelah tiket diperoleh, bisa langsung menuju kereta untuk menyeberang ke pulau sentosa. Tiket permainan di Sentosa Island cukup mahal untuk satu permainan, jadi lebih baik pilih yang paket saja. Dalam 1 paket sudah terdiri dari 3-4
permainan, dan kalau dihitung-hitung memang jauh lebih murah dibanding tiket satuannya. Dan paket yang lumayan terjangkau kocek yaitu paket NOON PLAY PASS. Dimana paket ini bisa memilih 4 permainan dari 13 permainan yang tersedia. Karena kami datang pada hari minggu, jadi dikenakan tiket weekend & public holiday yaitu S$ 39.90 (adult) dan S$ 33.90 (child). For more information, check this site http://www.sentosa.com.sg/en/whats-on/promotions/sentosa-play-pass/
Di Imbiah Station, dapat berjalan jalan ke berbagai wahana wisata seperti Butterfly Park & Insect Kingdom, Cable Car, Images of Singapore, Merlion Walk, Nature Walk, Sentosa 4D Magix, Sentosa CineBlast (Desperados), Sentosa Luge & Skyride, Sentosa Nature Discovery, The Merlion dan Tiger Sky Tower.
Permainan yang kami pilih ada 4 yaitu Sentosa 4D Magix, Tiger Sky Tower, Sentosa Cineblast, Unlimited Skyrides. Lagi lagi kami harus menunggu, ternyata tiket baru berlaku mulai jam 2.30 PM - 7 PM (T_T), huuh lama banget, 1 jam nunggu, panas lagi udaranya.
Sentosa Luge & Skyride |
Akhirnya tiba juga jam 2 siang =D. Permainan pertama yang kami jajal yaitu Skyrides. Hihihi :-D, sebenarnya permainan ini sudah saya tunggu-tunggu kalau nanti main ke Sentosa lagi. Mencoba andrenalin di ketinggian, hmmm bikin deg deg deg syeerrr. Neni,paling anti main beginian, tapi karena saya paksa-paksa, manut juga. Ada dua permainan yang dipilih yaitu Luge atau Skyride.
Sentosa Luge adalah sistem self-mengemudi mobil di mana pengendara mengontrol kecepatan dengan mendorong sepasang setang bolak-balik. Perjalanan luge berjalan menurun, bergantung pada tarik gravitasi untuk bergerak dan berjalan 650 meter.
Walhasil, kami pilih Skyrides Unlimited,karena kami tidak pilih permainan Luge, jadi kami bisa berulang kali naik Skyrides Unlimited sampai mabok =). Kalau mau jujur,saya phobia ketinggian juga, tapi karena pengen banget naik meskipun sempet panas dingin juga :-D. Neni udah komplain aja, nggak mau naik lagi. Tapi pas naik ke-dua kalinya, hmmmm langsung menikmati, berani foto-foto, meskipun rada gemeteran :). Sekitar 15 menit untuk melayang santai naik dan menurun, perjalanan yang membawa ke atas puncak-puncak pohon :). Sentosa Skyride merupakan kereta gantung dalam bentuk kursi yang dapat dinaiki keatas bukit atau menuruni bukit. Biasanya dari posisi puncak bukit akan mendapatkan hadiah foto dari wahana. Dengan menggunakan sentosa skyride, kita dapat melihat pemandangan menaik ke arah kota atau ke arah laut. Sentosa Luge and Skyride merupakan daya tarik utama di Sentosa Island. Waktu (jam) operasi dari wahana ini sejak pukul 10 am sampai malam hari sekitar jam 9.30 pm. Jam operasional itu sama untuk setiap harinya, termasuk pada akhir minggu (weekend) dan hari libur nasional.
Sentosa 4D Magix merupakan tontonan film interaktif dengan efek 4 dimensi. Disini menceritakan tentang bajak laut dan disajikan secara komedi. Sebelum ke studia 4D Magix para antirian terlebih dahulu disuguhkan dulu dari celotehan si pembajak laut mirip Pirates Caribian-nya Jhonny Deep :-D yang ditampilakan seukuran televisi dinding. Kemudian kami diberikan kacamata 4D satu persatu. Durasinya sekitar 30 menit. Memang ketika menonton film ini serasa nyata di hadapan mata, Dilengkapi dengan built-in speaker serta efek lingkungan seperti fitur air, getaran tempat duduk, ticklers kaki dan shaker dasar. Dan efek tersebut mengikut gerakan film-nya, seperti merasakan angin bertiup di wajah kita . Katanya Sentosa 4D Magix Teater adalah yang pertama di Asia Tenggara. Ya beda tipis lah kaya Keong Mas TMII Jakarta :).
Tiger Sky Tower |
Dari Sentosa Island jam 6.30 PM, balik ke penginapan. Karena kunci kamar sudah ditangan, jadi kami langsung menuju kamar yang letaknya terpisah dari tempat bar-nya. Jaraknya hanya 10 meter saja. Mungkin biar tidak terganggu untuk para penghuni kamar hostelnya. Barang bawaan kami sudah ada didalam kamar. Mungkin karena jam bar-nya sudah buka dari jam 2 siang, jadi barang bawaan kami sudah dipindahkan didalam kamar. Hmmm, cukup lumayan lah kamar tidurnya, satu bed untuk berdua, dengan AC model jadul , karena bentuknya yang besar dan anginnya yang dingin banget :-D. Sebenarnya agak sempit,tapi inilah hostel yang paling murah di sini, tapi lumayan kamar kami dekat dengan dapur dan kamar mandi, dengan jendela yang selalu terbuka, jadi mau santai-santai sambil ngopi juga enak aja karena viewnya langsung kelihatan :), yang penting bisa buat tidur.
Untuk cari oleh-oleh, kami pergi ke Little India, karena ditempat ini menjual berbagai macam barang dengan harga yang relatif murah. Jam 7.30 PM, kami ke Little India dengan tujuan ke Mustafa Center. Kami menggunakan MRT untuk lebih cepat. Kali ini saya ingin membeli baju khas India untuk keponakan saya yang masih balita :).
Jam 8 PM kami sampai di Little India Station. Dan, kami terkejut ketika keluar dari stasiun, yang ada di hadapan kami adalah kumpulan para lelaki kulit hitam, orang India semua. Saya dan Neni sampai heran, apa kami yang salah keluar stasiun, tapi sudah benar keluar Little India Stasiun. Memang seharusnya kami berhenti di Ferarr Park Stasiun karena jaraknya lebih dekat dari pusat perbelanjaan. Tapi perjalanan harus dilanjutkan. Dengan pede-nya kami berdua jalan diantara kerumunan kaum laki-laki India berkulit hitam. Ngga tahu juga ada apa di hari itu (Minggu malam senin), mungkin mereka sedang ada acara tradisional atau apa. Karena di sepanjang jalan yang kami lalui sampai pusat perbelanjaan tidak ada kaum wanita kalaupun ada hanya 1-2 orang itupun ada yang mendampingi. Disepanjang jalan hanya ada kaum laki-laki yang memenuhi setiap sudut jalan, dan rata-rata mereka hanya bergerumul di jalan, bertransaksi, mengobrol, berbelanja. Aduh, kaya buruh keluar dari pabirik, jubleg di jalan :-D. Tapi, alhamdulillah tak satupun dari mereka yang jahil selama kami jalan berdua. Saya dan Neni hanya pegangan tangan aja, paling nanya kalau perlu aja. Lumayan serem juga sih, apalagi malam hari pas kejadiannya.
Alhamdulillah sampai juga di pasar Little India, aman dah sekarang =D. Pasar ini buka 24 jam, jadi bisa puas jalan-jalan sambil hunting barang-barang buat buah tangan. Tempat yang terkenal salah satunya adalah Mustafa Center, semacam mall yang menyediakan berbagai macam kebutuhan warga India di sini. Harganya juga cukup murah dan barang-barangnya sangat lengkap. Setelah dapat barang yang dicari, ngga terasa udah jam 11 malam. Karena jam MRT hanya sampai jam 11.30 PM, jadi kami harus lekas balik ke penginapan. Stasiun yang terdekat yaitu Ferrar Park Stasiun.
Alhamdulillah sampai juga di pasar Little India, aman dah sekarang =D. Pasar ini buka 24 jam, jadi bisa puas jalan-jalan sambil hunting barang-barang buat buah tangan. Tempat yang terkenal salah satunya adalah Mustafa Center, semacam mall yang menyediakan berbagai macam kebutuhan warga India di sini. Harganya juga cukup murah dan barang-barangnya sangat lengkap. Setelah dapat barang yang dicari, ngga terasa udah jam 11 malam. Karena jam MRT hanya sampai jam 11.30 PM, jadi kami harus lekas balik ke penginapan. Stasiun yang terdekat yaitu Ferrar Park Stasiun.
- Hari Terakhir (HOP-ON HOP-OFF TOUR - Changi Airport - Back to Jakarta)
Di hari terakhir, kami hanya punya waktu sampai jam 1 siang, karena jam check out penginapan hanya sampai jam 1. Jadi kami pikir lebih baik mengambil trip untuk berkeliling kota Singapura. Setelah searching trip, kami pilih Hop-On Hop-Off SightSeeing, karena lebih singkat waktunya hanya sekitar 1 jam perjalanan. Dan untuk menuju ke tempat penjualan tiket-nya yang terdekat ada di Suntec City.
Jam 9 pagi, kami berangkat ke Suntec City. Sekitar 1 jam kami berkeliling Suntec City, karena untuk menemukan counter-nya agak sedikit sulit. Saya juga lupa, karena harus mengikuti petunjuk arah yang tertera :). Akhirnya ketemu juga counter dengan nama FunVee City Tour. Disini ada tiga pilihan yaitu FunVee City Tour with Singapore Flyer, FunVee City Tour with MBS Voucher dan 1 Day FunVee City Tour (Hop On Hop Off). Karena kami hanya punya waktu 2 jam lagi, jadi kami pilih Hop On Hop Off Tour seharga S$ 19.90/orang. Untuk lebih lengkapnya bisa buka di sini www.citytours.sg
Beruntung kami tidak harus menunggu lama, karena pas 10 menit bus kami datang. Karena bus berhenti tidak di depan Suntec City,jadi kami harus keluar, menunggu di depan jalan besar, dan tidak boleh sampai ketinggalan, bisa lama lagi nunggu bus-nya :). Lucunya, waktu nunggu busnya di jalan raya, karena kami ngga tahu bedanya bus Hop On Hop Off dengan bus Duck Hippo, dan yang ada di pikiran kami semua busnya sama warnanya orange. Ketika bus datang, salahnya kami juga ngga merhatiin kalau ternyata masih rambu berjalan, pokoknya bus orange aja motif rame :-D.
Bak kayak di Jakarta, "stop,stop Sir" :) mungkin si supir juga ngeliat 2 cewek yang lari-lari ngejar bus. Dibukalah sama si sopir, saya sama Neni cuma nyengir aja, karena setelahnya si supir nge-dumel english karena kami nekad naik bus pas rambu masih berjalan. Kata si supir, dia bisa kena tilang karena menaikkan penumpang di jalan raya, sorry Sir =D. Ditambah lagi bus yang kami naikin salah, karena langsung balik ke pangkalan, terpaksa kami harus nunggu dulu di pangkalan bus sampai si supir selesai istirahat, ada mungkin 30 menit. Beruntung si supir yang kami tumpangi mau berbaik hati mengantarkan kami kembali ke tempat Bus Hop On Hop Off berhenti, dan kami bisa bertukar bus sesuai dengan tiket yang kami beli.
Singapore city Hop-on Hop-off tour adalah cara terbaik untuk berkeliling kota Singapura. Perjalanan wisata sekitar 1 jam, dan temukan Singapura dalam berbagai warisan etnis, budaya dan sejarah. Tidak hanya itu, selama perjalanan setiap tempat yang dilalui sudah diberikan penjelasan secara otomotis dengan machine information yang berbahasa Inggris,jadi tidak ada tourguide orang-nya selain si supir aja :). Tempat-tempat yang dilalui seperti sepanjang jalan di China Town, Kampung Glam, Little India, monumen keagamaan, ruko-ruko kuno dan tempat lainnya. Brosur informasi sudah tersedia lengkap di dalam bus, dan bebas untuk duduk dimana saja. Tapi, menurut saya paling enak duduk di tingkat 2 karena tidak ada penutupnya dan lebih mudah untuk mengambil gambar, karena pengambilan foto ya sambil jalan bus-nya, jadi ya asal jepret aja :-D. Gambar-gambar di kiri-kanan adalah beberapa gambar yang berhasil saya ambil foto :)
Alhamdulillah-nya pas jam 1 sudah selesai berkeliling. Jadi bisa langsung pulang ke hostel dan siap-siap untuk ke bandara. Setelah selesai packing, sempetin makan mie rebus siap saji buat berdua, setelah itu baru nyerahin kunci ke pemilik hostel. Mampir sebentar di pasar Chinatown. Meskipun sudah bolak-balik nge-lewatin :). Kalau mau hunting souvenir, disini dapat dijadikan referensi untuk berbelanja. Berbagai barang tradisional dan modern dari aksesoris pakaian yang unik dan fashion sampai masker opera jalanan dan ornamen buatan tangan. Oya, ada banyak situs menarik untuk dikunjungi di sini. Pertama-tama, Chinatown Heritage Center yang
menampilkan sejarah dan warisan. Mempelajari asal pemukim China datang dan tentang mereke membuat rumah-rumah yang indah. Ini dapat terlihat dari bangunan Rumah Toko di sepanjang jalan pasar ini. Nikmatin juga food street disni :).
Dan pada malam hari, pasar malam (Chinatown Night Market) bertambah ramai dan semakin terang dengan lampu-lampu lampion yang menghiasi pasar, barang-barang budaya yang menarik mata. Chinatown night market hanya buka sampai jam 12 malam. Untuk ke Chinatown Herritage Centre dan Chinatown Night Market mudah diakses melalui Chinatown stasiun. For more information in this site http://www.visiting-singapore.com/chinatown.html
Selama 4 hari, memang kami tinggal di daerah Chinatown baik saat di Kuala Lumpur maupun di Singapura). Ada beberapa perbedaan yang kami lihat, khususnya untuk komunitasnya. Kalau Chinatown di Kuala Lumpur, komunitas china-nya berbaur dengan komunitas lainnya seperti India, Malaya atau warga asing lainnya. Hampir tidak kelihatan seperti chinatown, karena setiap tempat tidak terlalu kelihatan khas China, terkecuali food street yang berada di sepanjang jalan.
Sedangkan Chinatown di SIngapura, terlihat sekali komunitas yang terkotak-kotak. Jika datang ke daerah Chinatown, yang dilihat adalah komunitas berkulit putih yaitu warga chinese-nya sendiri. Kalaupun ada komunitas India, itupun sebagai minoritas. Dan kalau pegi ke Little India, yang ditemui adalah warga kulit hitam. Jadi seperti mereka sudah punya batas masing-masing antara komunitas mereka. Tapi tetap warga china disini kental dengan budaya, dan tradisi mereka. Seperti hotel yang kami tempat di hari ke-dua. Mungkin karena pemiliknya orang china, jadi ornamen yang ada di sekeliling hotel lekat dengan tradisi china seperti tempat untuk sembahyang.
Tiba di bandara Changi Airport jam 3 sore. Sayang, sudah ngga sempet untuk hunting coklat lagi di sini, karena tinggal 30 menit lagi boarding pass. Belum makan siang juga :-(, lihat-lihat kami tertarik untuk beli kue "Delifrance", hmmm kelihatannya menggoda cemilan ala France ini yummy :-D. Saya beli 3 macam rasa yaitu mixed fruit tart (S$ 3.20), mini paris brest (S$ 1.35, dan butter croissant (S$ 1.95). Soal harga, saya rasa standar dengan jakarta, minimal sekitar Rp 7000/satuan. Rasanya juga sangat enak :). Website-nya ada di situs ini www.delifrance.com.sg
Untuk balik ke Jakarta, kami mengguanakan jasa penerbangan Jet Star. Seperti biasa, keterlambatan hampir 1 jam menunggu. Meskipun pesawat ini kepunyaannya Australia, tapi pramugari dan pramugaranya kok ngga bule-nya :-D, mungkin lebih tepatnya India atau Malaya, karena warna kulitnya coklat manis :). Saya dan Neni pikir, wah bakalan lebih seger dari sebelumnya, tapi ternyata sama aja :), masih cinglong Air Asia :) Alhamdulillah, kami tiba di Jakarta jam 5.30 sore, kemudian ke Hoka-hoka Bento, untuk makan sore,sudah lapar :-).
Alhamdulillah-nya pas jam 1 sudah selesai berkeliling. Jadi bisa langsung pulang ke hostel dan siap-siap untuk ke bandara. Setelah selesai packing, sempetin makan mie rebus siap saji buat berdua, setelah itu baru nyerahin kunci ke pemilik hostel. Mampir sebentar di pasar Chinatown. Meskipun sudah bolak-balik nge-lewatin :). Kalau mau hunting souvenir, disini dapat dijadikan referensi untuk berbelanja. Berbagai barang tradisional dan modern dari aksesoris pakaian yang unik dan fashion sampai masker opera jalanan dan ornamen buatan tangan. Oya, ada banyak situs menarik untuk dikunjungi di sini. Pertama-tama, Chinatown Heritage Center yang
menampilkan sejarah dan warisan. Mempelajari asal pemukim China datang dan tentang mereke membuat rumah-rumah yang indah. Ini dapat terlihat dari bangunan Rumah Toko di sepanjang jalan pasar ini. Nikmatin juga food street disni :).
Dan pada malam hari, pasar malam (Chinatown Night Market) bertambah ramai dan semakin terang dengan lampu-lampu lampion yang menghiasi pasar, barang-barang budaya yang menarik mata. Chinatown night market hanya buka sampai jam 12 malam. Untuk ke Chinatown Herritage Centre dan Chinatown Night Market mudah diakses melalui Chinatown stasiun. For more information in this site http://www.visiting-singapore.com/chinatown.html
Selama 4 hari, memang kami tinggal di daerah Chinatown baik saat di Kuala Lumpur maupun di Singapura). Ada beberapa perbedaan yang kami lihat, khususnya untuk komunitasnya. Kalau Chinatown di Kuala Lumpur, komunitas china-nya berbaur dengan komunitas lainnya seperti India, Malaya atau warga asing lainnya. Hampir tidak kelihatan seperti chinatown, karena setiap tempat tidak terlalu kelihatan khas China, terkecuali food street yang berada di sepanjang jalan.
Sedangkan Chinatown di SIngapura, terlihat sekali komunitas yang terkotak-kotak. Jika datang ke daerah Chinatown, yang dilihat adalah komunitas berkulit putih yaitu warga chinese-nya sendiri. Kalaupun ada komunitas India, itupun sebagai minoritas. Dan kalau pegi ke Little India, yang ditemui adalah warga kulit hitam. Jadi seperti mereka sudah punya batas masing-masing antara komunitas mereka. Tapi tetap warga china disini kental dengan budaya, dan tradisi mereka. Seperti hotel yang kami tempat di hari ke-dua. Mungkin karena pemiliknya orang china, jadi ornamen yang ada di sekeliling hotel lekat dengan tradisi china seperti tempat untuk sembahyang.
cemilan Delifrance |
Neni & Nuny |
Nikmatnya memang menjelajah suatu negeri, seperti membaca sebuah sejarah. Tidak hanya pengalaman yang didapat, tapi mempelajari banyak hal seperti budaya, bahasa, warna kulit , apalagi jika kita berinteraksi secara langsung dengan orang-orang sekitarnya, menunjukkan bahwa dunia itu memang penuh dengan warna. Kejadian-kejadian yang tidak biasa, akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Ketemu lagi di cerita berikutnya. Have a nice trip ^_^
Comments
Post a Comment