Cerita sebelumnya di Part-1
- Hari Ketiga (KLIA Airport - Changi Airport - Backpackers Inn Chinatown - Food Repulic - Sentosa Island - Little India)
Alhamdulillah sampai di KLIA Airport tepat waktu, terbang jam 7.20 AM dan tiba di Changi Airport jam 8.15 AM. Kami langsung menuju ke penginapan di daerah Chinatown dengan menggunakan jalur MRT karena lebih cepat dan mudah. Perjalanan sekitar 45 menit, karena memang MRT yang dilalui harus berganti-ganti jalur, naik turun eskalator belum lagi jalan untuk keluar dari stasiun yang lumayan bikin pegel juga =D
![]() |
Backpackers Inn Chinatown |
Penginapan kami kali ini berada di daerah Chinatown. Kami menginap satu malam di Backpackers Inn Chinatown. Hostel ini terletak di Jalan Masjid (Mosque Street) hanya 5 menit saja berjalan kaki dari stasiun MRT Chinatown. Keluar dari stasiun Chinatown sudah langsung bertemu dengan pasar yang banyak menjajakan pernak-pernik khas China. Selain itu disepanjang Jalan Masjid ini terdapat bangunan-bangunan seperti ruko (rumah toko) yang masih dijaga kelestariannya yang khas bergaya Chinese. Chinatown adalah tempat wisata yang harus dikunjungi untuk melihat sejarah dari Singapura. Bisa di cek di site ini kalau berminat http://www.backpackersinn.com.sg/


Memang menarik, apalagi di daerah tempat saya menginap. Dimana terdapat 3 budaya kepercayaan yaitu china,hindu/budha dan muslim, berada dalam satu tempat yang saling berdekatan. Namun saya melihatnya begitu toleransi, ketika yang non muslim datang singgah ke masjid hanya untuk sekedar mengetahui dan mengambil gambar, pun tidak ada larangan. Meskipun disini dihuni oleh kebanyakan komunitas China, namun keberadaan komunitas minoritas lainnya ditempat ini semakin mewarnai keberagaman.
Karena masih jam 12 siang, dan baru bisa kembali ke penginapan setelah jam 3 sore, jadi kami berjalan-jalan dulu ke Vivo City sekalian makan siang di Food Republic Vivo City, karena di Food Republic makanannya lumayan murah terjangkau, banyak macamnya dan enak pula :) , saya bayar sekitar S$ 5.70 untuk nasi dengan 3 lauk, minum beda lagi belinya karena sudah ada yang menjajakan keliling khusus minuman.
Setelah makan siang, kami menjajal permainan di Sentosa Island ;-) . Untuk masuk kedalam Sentosa Island bisa melalui Vivo City Mall. Sesampai di stasiun Sentosa Express, kita bisa memilih untuk membeli paket paket wisata terlebih dahulu atau langsung membeli tiket kereta saja. Untuk membeli tiket kereta saja, cukup menggunakan mesin tiket yang ada di samping. Harga tiket sentosa express atau disebut juga dengan sentosa pass sebesar $3. Dan biasanya tidak mengantri seperti pada pembelian tiket paket wisata. Setelah tiket diperoleh, bisa langsung menuju kereta untuk menyeberang ke pulau sentosa. Tiket permainan di Sentosa Island cukup mahal untuk satu permainan, jadi lebih baik pilih yang paket saja. Dalam 1 paket sudah terdiri dari 3-4


Permainan yang kami pilih ada 4 yaitu Sentosa 4D Magix, Tiger Sky Tower, Sentosa Cineblast, Unlimited Skyrides. Lagi lagi kami harus menunggu, ternyata tiket baru berlaku mulai jam 2.30 PM - 7 PM (T_T), huuh lama banget, 1 jam nunggu, panas lagi udaranya.
![]() |
Sentosa Luge & Skyride |
Akhirnya tiba juga jam 2 siang =D. Permainan pertama yang kami jajal yaitu Skyrides. Hihihi :-D, sebenarnya permainan ini sudah saya tunggu-tunggu kalau nanti main ke Sentosa lagi. Mencoba andrenalin di ketinggian, hmmm bikin deg deg deg syeerrr. Neni,paling anti main beginian, tapi karena saya paksa-paksa, manut juga. Ada dua permainan yang dipilih yaitu Luge atau Skyride.
Sentosa Luge adalah sistem self-mengemudi mobil di mana pengendara mengontrol kecepatan dengan mendorong sepasang setang bolak-balik. Perjalanan luge berjalan menurun, bergantung pada tarik gravitasi untuk bergerak dan berjalan 650 meter.
Walhasil, kami pilih Skyrides Unlimited,karena kami tidak pilih permainan Luge, jadi kami bisa berulang kali naik Skyrides Unlimited sampai mabok =). Kalau mau jujur,saya phobia ketinggian juga, tapi karena pengen banget naik meskipun sempet panas dingin juga :-D. Neni udah komplain aja, nggak mau naik lagi. Tapi pas naik ke-dua kalinya, hmmmm langsung menikmati, berani foto-foto, meskipun rada gemeteran :). Sekitar 15 menit untuk melayang santai naik
dan menurun, perjalanan yang membawa ke atas puncak-puncak pohon :). Sentosa Skyride merupakan kereta gantung dalam bentuk kursi yang dapat dinaiki keatas bukit atau menuruni bukit. Biasanya dari posisi puncak bukit akan mendapatkan hadiah foto dari wahana. Dengan menggunakan sentosa skyride, kita dapat melihat pemandangan menaik ke arah kota atau ke arah laut. Sentosa Luge and Skyride merupakan daya tarik utama di Sentosa Island. Waktu (jam) operasi dari wahana ini sejak pukul 10 am sampai malam hari sekitar jam 9.30 pm. Jam operasional itu sama untuk setiap harinya, termasuk pada akhir minggu (weekend) dan hari libur nasional.


Sentosa 4D Magix merupakan tontonan film interaktif dengan efek 4 dimensi. Disini menceritakan tentang bajak laut dan disajikan secara komedi. Sebelum ke studia 4D Magix para antirian terlebih dahulu disuguhkan dulu dari celotehan si pembajak laut mirip Pirates Caribian-nya Jhonny Deep :-D yang ditampilakan seukuran televisi dinding. Kemudian kami diberikan kacamata 4D satu persatu. Durasinya sekitar 30 menit. Memang ketika menonton film ini serasa nyata di hadapan mata, Dilengkapi dengan built-in speaker serta efek lingkungan seperti fitur air, getaran tempat duduk, ticklers kaki dan shaker dasar. Dan efek tersebut mengikut gerakan film-nya, seperti merasakan angin bertiup di wajah kita . Katanya Sentosa 4D Magix Teater adalah yang pertama di Asia Tenggara. Ya beda tipis lah kaya Keong Mas TMII Jakarta :).


![]() |
Tiger Sky Tower |
Dari Sentosa Island jam 6.30 PM, balik ke penginapan. Karena kunci kamar sudah ditangan, jadi kami langsung menuju kamar yang letaknya terpisah dari tempat bar-nya. Jaraknya hanya 10 meter saja. Mungkin biar tidak terganggu untuk para penghuni kamar hostelnya. Barang bawaan kami sudah ada didalam kamar. Mungkin karena jam bar-nya sudah buka dari jam 2 siang, jadi barang bawaan kami sudah dipindahkan didalam kamar. Hmmm, cukup lumayan lah kamar tidurnya, satu bed untuk berdua, dengan AC model jadul , karena bentuknya yang besar dan anginnya yang dingin banget :-D. Sebenarnya agak sempit,tapi inilah hostel yang paling murah di sini, tapi lumayan kamar kami dekat dengan dapur dan kamar mandi, dengan jendela yang selalu terbuka, jadi mau santai-santai sambil ngopi juga enak aja karena viewnya langsung kelihatan :), yang penting bisa buat tidur.
Untuk cari oleh-oleh, kami pergi ke Little India, karena ditempat ini menjual berbagai macam barang dengan harga yang relatif murah. Jam 7.30 PM, kami ke Little India dengan tujuan ke Mustafa Center. Kami menggunakan MRT untuk lebih cepat. Kali ini saya ingin membeli baju khas India untuk keponakan saya yang masih balita :).
Jam 8 PM kami sampai di Little India Station. Dan, kami terkejut ketika keluar dari stasiun, yang ada di hadapan kami adalah kumpulan para lelaki kulit hitam, orang India semua. Saya dan Neni sampai heran, apa kami yang salah keluar stasiun, tapi sudah benar keluar Little India Stasiun. Memang seharusnya kami berhenti di Ferarr Park Stasiun karena jaraknya lebih dekat dari pusat perbelanjaan. Tapi perjalanan harus dilanjutkan. Dengan pede-nya kami berdua jalan diantara kerumunan kaum laki-laki India berkulit hitam. Ngga tahu juga ada apa di hari itu (Minggu malam senin), mungkin mereka sedang ada acara tradisional atau apa. Karena di sepanjang jalan yang kami lalui sampai pusat perbelanjaan tidak ada kaum wanita kalaupun ada hanya 1-2 orang itupun ada yang mendampingi. Disepanjang jalan hanya ada kaum laki-laki yang memenuhi setiap sudut jalan, dan rata-rata mereka hanya bergerumul di jalan, bertransaksi, mengobrol, berbelanja. Aduh, kaya buruh keluar dari pabirik, jubleg di jalan :-D. Tapi, alhamdulillah tak satupun dari mereka yang jahil selama kami jalan berdua. Saya dan Neni hanya pegangan tangan aja, paling nanya kalau perlu aja. Lumayan serem juga sih, apalagi malam hari pas kejadiannya.
Alhamdulillah sampai juga di pasar Little India, aman dah sekarang =D. Pasar ini buka 24 jam, jadi bisa puas jalan-jalan sambil hunting barang-barang buat buah tangan. Tempat yang terkenal salah satunya adalah Mustafa Center, semacam mall yang menyediakan berbagai macam kebutuhan warga India di sini. Harganya juga cukup murah dan barang-barangnya sangat lengkap. Setelah dapat barang yang dicari, ngga terasa udah jam 11 malam. Karena jam MRT hanya sampai jam 11.30 PM, jadi kami harus lekas balik ke penginapan. Stasiun yang terdekat yaitu Ferrar Park Stasiun.
Alhamdulillah sampai juga di pasar Little India, aman dah sekarang =D. Pasar ini buka 24 jam, jadi bisa puas jalan-jalan sambil hunting barang-barang buat buah tangan. Tempat yang terkenal salah satunya adalah Mustafa Center, semacam mall yang menyediakan berbagai macam kebutuhan warga India di sini. Harganya juga cukup murah dan barang-barangnya sangat lengkap. Setelah dapat barang yang dicari, ngga terasa udah jam 11 malam. Karena jam MRT hanya sampai jam 11.30 PM, jadi kami harus lekas balik ke penginapan. Stasiun yang terdekat yaitu Ferrar Park Stasiun.
- Hari Terakhir (HOP-ON HOP-OFF TOUR - Changi Airport - Back to Jakarta)
Di hari terakhir, kami hanya punya waktu sampai jam 1 siang, karena jam check out penginapan hanya sampai jam 1. Jadi kami pikir lebih baik mengambil trip untuk berkeliling kota Singapura. Setelah searching trip, kami pilih Hop-On Hop-Off SightSeeing, karena lebih singkat waktunya hanya sekitar 1 jam perjalanan. Dan untuk menuju ke tempat penjualan tiket-nya yang terdekat ada di Suntec City.


Bak kayak di Jakarta, "stop,stop Sir" :) mungkin si supir juga ngeliat 2 cewek yang lari-lari ngejar bus. Dibukalah sama si sopir, saya sama Neni cuma nyengir aja, karena setelahnya si supir nge-dumel english karena kami nekad naik bus pas rambu masih berjalan. Kata si supir, dia bisa kena tilang karena menaikkan penumpang di jalan raya, sorry Sir =D. Ditambah lagi bus yang kami naikin salah, karena langsung balik ke pangkalan, terpaksa kami harus nunggu dulu di pangkalan bus sampai si supir selesai istirahat, ada mungkin 30 menit. Beruntung si supir yang kami tumpangi mau berbaik hati mengantarkan kami kembali ke tempat Bus Hop On Hop Off berhenti, dan kami bisa bertukar bus sesuai dengan tiket yang kami beli.



Alhamdulillah-nya pas jam 1 sudah selesai berkeliling. Jadi bisa langsung pulang ke hostel dan siap-siap untuk ke bandara. Setelah selesai packing, sempetin makan mie rebus siap saji buat berdua, setelah itu baru nyerahin kunci ke pemilik hostel. Mampir sebentar di pasar Chinatown. Meskipun sudah bolak-balik nge-lewatin :). Kalau mau hunting souvenir, disini dapat dijadikan referensi untuk berbelanja. Berbagai barang tradisional dan modern dari aksesoris pakaian yang unik dan fashion sampai masker opera jalanan dan ornamen buatan tangan. Oya, ada banyak situs menarik untuk dikunjungi di sini. Pertama-tama, Chinatown Heritage Center yang

Dan pada malam hari, pasar malam (Chinatown Night Market) bertambah ramai dan semakin terang dengan lampu-lampu lampion yang menghiasi pasar, barang-barang budaya yang menarik mata. Chinatown night market hanya buka sampai jam 12 malam. Untuk ke Chinatown Herritage Centre dan Chinatown Night Market mudah diakses melalui Chinatown stasiun. For more information in this site http://www.visiting-singapore.com/chinatown.html

Sedangkan Chinatown di SIngapura, terlihat sekali komunitas yang terkotak-kotak. Jika datang ke daerah Chinatown, yang dilihat adalah komunitas berkulit putih yaitu warga chinese-nya sendiri. Kalaupun ada komunitas India, itupun sebagai minoritas. Dan kalau pegi ke Little India, yang ditemui adalah warga kulit hitam. Jadi seperti mereka sudah punya batas masing-masing antara komunitas mereka. Tapi tetap warga china disini kental dengan budaya, dan tradisi mereka. Seperti hotel yang kami tempat di hari ke-dua. Mungkin karena pemiliknya orang china, jadi ornamen yang ada di sekeliling hotel lekat dengan tradisi china seperti tempat untuk sembahyang.
cemilan Delifrance |
![]() |
Neni & Nuny |
Nikmatnya memang menjelajah suatu negeri, seperti membaca sebuah sejarah. Tidak hanya pengalaman yang didapat, tapi mempelajari banyak hal seperti budaya, bahasa, warna kulit , apalagi jika kita berinteraksi secara langsung dengan orang-orang sekitarnya, menunjukkan bahwa dunia itu memang penuh dengan warna. Kejadian-kejadian yang tidak biasa, akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Ketemu lagi di cerita berikutnya. Have a nice trip ^_^
Comments
Post a Comment